BANGGAI, MPI_Mewakili Bupati Banggai, Asisten II Setda Banggai Drs. H. Alfian Djibran, M.M. membuka pelatihan kewirausahaan peternakan sapi yang digelar oleh Forum Keluarga Alumni (Fokal) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Sulawesi Tengah (Sulteng) bekerja sama dengan Bank Syariah Indonesia (BSI) cabang Luwuk, Kamis (20/01/22).
Membacakan sambutan Bupati Banggai, Asisten II mengungkapkan pelatihan yang digelar berkesesuaian dengan visi misi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banggai, tepatnya pada misi pertama yakni membangun SDM berkualitas, produktif dan sejahtera.
“Pelatihan kewirausahaan merupakan kunci pengembangan usaha untuk mampu merencanakan, menciptakan dan melaksanakan satu program kegiatan usaha. Inovasi dan kreasi akan berbuah menjadi kepuasan dan kesejahteraan. Diluar itu, dapat mengurangi jumlah pengangguran menciptakan lapangan kerja, mengentaskan masyarakat dari kemiskinan dan keerpurukan ekonomis,” ungkapnya.
Lebih lanjut dikatakan berbicara mengenai kewirausahaan tak dapat dilepaskan dari soal kemandirian bangsa, dimana keduanya saling mempengaruhi satu sama lainnya.
“Jika kuantitas dan kewirausahaan suatu daerah baik, lanjutnya, maka dapat dipastikan kemandirian daerah juga baik. Kehadiran para wirausahawan penting untuk menopang keberlanjutan kehodupan sosial ekonomi bangsa, seperti peningkatan kesejahteraan dan mengurangi pengangguran,” lanjutnya.
Untuk itu, ia menegaskan bahwa Pemkab Banggai memberikan perhatian terhadap masalah kewirausahawan, baik dari segi kuantitas maupun kualitas.
“Dalam meningkatkan kuantitas maupun kualitas kewirausahaan tentu saja diperlukan peran konkret pemerintah melalui penciptaan program pendidikan kewirausahaan guna memberikan kesempatan para wirausaha memperoleh pengetahuan, keterampilan dan menumbuhkembangkan jiwa kewirausahaannya,” tegasnya.
Dituturkan pelatihan kewirausahaan peternakan sapi ini akan memberikan pengalaman dan pembelajaran bagi pelaku usaha untuk dapat memberikan dan meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan yang dijiwai oleh semangat wirausaha mandiri.
“Diantaranya kesiapan bekerja, berusaha bermitra usaha yang dijiwai semangat wirausaha, meningkatkan inovasi dan kreatifitas dalam pengembangan usaha, pengetahuan praktis dan keterampilan yang dibutuhkan untuk pengembangan usaha,” tuturnya.
Ditambahkan selama ini para peternak sapi di Kabupaten Banggai belum pernah melakukan pelatihan kewirausahaan. Hanya sebatas tanya jawab antar sesama peternak sapi.
“Hal ini menjadi salah satu keterbatasan SDM dan ilmu pengetahuan peternak, sehingga cara beternak dilakukan dengan sederhana tanla perkembangan yang signifikan,” tambahnya.
Untuk itu, melalui pelatihan ini diharap akan memberikan warna dalam meningkatkan wawasan sekaligus memajukan wirausaha peternakan sapi di era globalisasi dan modernisasi saat ini.
“Jadikan momentum ini sebagai wadah untuk menyatukan pandangan terhadap kewirausahaan peternak sapi. Melalui pelatihan ini diharapkan akan tercipta terobosan-terobosan baru melalui pemikiran yang inovatif dan kreatif. Sehingga kedepannya akan lebih memberi peran dalam memajukan dan meningkatkan kewirausahaan peternak sapi,” tandasnya.(dewi)