BANGGAI, MPI_Bupati Banggai Ir. H. Amirudin Tamoreka diwakili Staf Ahli Bupati Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik dr. NHD Gunawan, M.Kes. menekankan kepada tim koordinasi penyaluran bantuan sosial (bansos) Kabupaten Banggai dapat bekerja sama dan bersungguh-sungguh dalam menyalurkan bansos di lapangan.
Tim koordinasi terdiri dari para pendamping Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dan Program Keluarga Harapan (PKH), bank penyalur, jajaran Dinas Sosial (Dinsos) Banggai dan stakeholder terkait.
Hal ini bertujuan agar jumlah penerima program bansos dari tahun ke tahun bisa berkurang agar target Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banggai dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menurunkan angka kemiskinan dapat terwujud.
Hal ini disampaikan pada giat monitoring dan evaluasi (monev) bansos BPNT, BPNT PPKM dan PKH di Kabupaten Banggai bersama anggota Komisi VIII DPR RI Fraksi PDIP Matindas J. Rumambi, Senin (31/01/22), di gedung graha Pemda, Kelurahan Luwuk, Kecamatan Luwuk.
“Tim koordinasi diharapkan bekerja sama dan bersungguh-sungguh dalam melaksanakan penyaluran bansos di lapangan. Sehingga jumlah penerima bansos bisa semakin berkurang dari tahun ke tahun agar target Pemkab Banggai dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menurunkan angka kemiskinan dapat terwujud,” tekannya.
Lebih lanjut dikatakan monev digelar untuk mengetahui keadaan pelaksanaan dan permasalahan dalam penyaluran bansos di lapangan, diantaranya ata penerima yang belum cocok, kartu KKS yang hilang jaringan penyalahgunaan penyaluran bantuan dan lainnya.
“Dalam penyaluran bansos ini tentu saja masih ada kekurangan yang harus diperbaiki. Melalui monev ini kita bisa bertemu dan berkomunikasi langsung dengan kelompok penerima manfaat (KPM) dan mengawasi langsung proses penyaluran BPNT melalui transaksi mesin EDC dan serah terima bansos PNT dari E-Warong ke KPM,” lanjutnya.
Dituturkan BPNT diberikan langsung kepada KPM setiap bulannya melalui mekanisme akun elektronik atau Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) yang hanya dapat dipergunakan untuk membeli bahan pangan (beras dan telur) di pedagang E-Warong yang telah bekerja sama dengan bank penyalur.
Program ini berjalan lancar dan dinilai efektif serta membantu Pemkab dan Masyarakat Banggai dalam menangani masalah kemiskinan. Ini terbukti dengan menurunnya angka kemiskinan di Kabupaten Banggai.
“Pemkab Banggai sangat mengapresiasi program BPNT ini dan berharap program tersebut dapat berjalan lancar. Karena ini masih program baru sehingga masih ada permasalahan di lapangan terkait dengan mekanisme penyaluran. Diharapkan kedepannya permasalahan yang ada bisa terselesaikan,” pungkasnya.(dewi)