oleh

Nakes RSUD Trikora Unjuk Rasa di DPRD Bangkep, Tuntut Kejelasan Pembayaran Jasmed

BANGGAI KEPULAUAN, MPI_Puluhan tenaga kesehatan (nakes) RSUD Trikora Salakan menggelar unjuk rasa di kantor DPRD Banggai Kepulauan (Bangkep), Selasa (23/09/22), menuntut kejelasan pembayaran hak atas jasa medis (jasmed).

Tak tanggung-tanggung, terhitung sejak Mei 2020 hingga November 2021 para nakes RS Trikora sama sekali belum menerima pembayaran jasmed mereka.

“Kami datang untuk menuntut hak kami atas jasmed yang sudah dua tahun lamanya tidak juga kunjung dibayarkan, sejak Mei 2020 hingga November 2021,” ungkap perwakilan nakes kepada unsur pimpinan DPRD Bangkep.

Dikatakan dalam jasmed tersebut tak hanya merupakan hak para nakes saja, tetapi juga menjadi bagian hak dari para tenaga kerja non medis mulai dari perawat, bidan, cleaning service hingga ke tukang kebun.

Ia menguraikan pada RKPD direnjan awal anggaran jasmed sebesar Rp9,1 miliar, namun di ABT bukannya dipertahankan malah dipangkas menjadi Rp3,7 miliar.

“Anggaran jasmed Rp9,1 miliar itu untuk pembayaran tunggakan selama 2 tahun. Kami sudah bersabar selama 2 tahun ini, malah terancam diputihkan pada 2023. Jadi kami berharap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangkep segera membayarkan tunggakan jasmed tersebut, bukannya malah mengurangi anggarannya, karena disitu hak banyak semua orang,” lanjutnya.

Selain itu, para nakes RS Trikora juga memberikan waktu hingga 30 September 2022 untuk pembayaran tunggakan jasmed. Dimana hingga tenggat waktu tak dibayarkan para nakes akan menghentikan sementara kegiatan pelaksanaan yang ada di RSUD Trikora.

“Kemungkinan kami belum melakukan kegiatan pelayanan dipoli, tidak melakukan pelayanan penerimaan pasien rujukan, berarti dari puskesmas langsung dibawa ke BRSUD Luwuk. Tapi pasien yang ada di dalam RSUD Trikora tetap kita rawat seperti biasa,” tandasnya.